Berita  

Memaknai Sumpah Pemuda bagi WNI di Oman dan Yaman

Oleh: Abdullah Ibnu Amin (Pekerja Profesional di Oman)

Kabaryaman.com – Tanggal 28 Oktober selalu menjadi kenangan sakral bagi seluruh bangsa Indonesia. Pada hari itu, Sumpah Pemuda diikrarkan, menegaskan tekad para pemuda untuk bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu: Indonesia. Bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada jauh di perantauan, seperti di Oman dan Yaman, ikrar bersejarah ini memiliki makna yang kian dalam dan relevan.

Di tengah kesibukan pekerjaan, studi, atau situasi geopolitik di Timur Tengah, WNI di kedua negara ini dihadapkan pada tantangan untuk tetap menjaga identitas keindonesiaannya. Sumpah Pemuda kompas menjadi moral dan landasan spiritual dalam menjalani kehidupan di negeri orang.

Fondasi Persatuan di Negeri Rantau

Tiga butir ikrar Sumpah Pemuda menjadi pilar utama yang menopang persatuan WNI, terlepas dari latar belakang suku, agama, dan daerah asal: 

  1. Bertumpah Darah yang Satu: Tanah Air Indonesia

Meskipun secara fisik berada di Teluk Persia (Oman) dan Semenanjung Arab (Yaman), WNI tetap memiliki rasa memiliki terhadap Tanah Air Indonesia . Makna ini mendorong WNI untuk:

  • Menjadi duta bangsa: Setiap WNI di Oman dan Yaman adalah representasi Indonesia. Perilaku, etos kerja, dan interaksi sosialnya, mencerminkan citra bangsa di mata dunia.
  • Berbagi rasa bangga: Mengobarkan rasa bangga terhadap budaya, prestasi, dan kekayaan alam Indonesia kepada masyarakat lokal maupun internasional.
  • Kontribusi nyata: Berupaya memberikan kontribusi terbaik, sekecil apa pun, yang dapat bermanfaat bagi pembangunan dan nama baik Indonesia, baik saat di luar negeri maupun ketika kembali ke Tanah Air. 
  1. Berbangsa yang Satu: Bangsa Indonesia

Nilai ini adalah seruan untuk menghilangkan sekat-sekat perbedaan yang dibawa dari Indonesia. Di perantauan, Sumpah Pemuda menuntut WNI untuk:

  • Toleransi dan soliditas: Memelihara semangat persaudaraan (solidaritas) antar sesama WNI. Perbedaan suku, agama, dan latar belakang pekerjaan harus dilebur demi satu identitas: Bangsa Indonesia .
  • Saling menghargai: Menunjukkan sikap saling menghormati dan saling menghargai sesama WNI, terutama dalam komunitas yang beragam, menjauhkan diri dari perpecahan dan berita bohong (hoaks) yang dapat merusak kerukunan.
  • Kekuatan kolektif: Mengubah kedaulatan menjadi kekuatan kolektif yang saling mendukung, terutama dalam menghadapi tantangan dan kesulitan di luar negeri. 
  1. Menjunjung Bahasa Persatuan: Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah alat pemersatu yang paling konkret. Di negara asing, Bahasa Indonesia menjadi sarana utama WNI untuk berkomunikasi dan mengekspresikan jati diri.

  • Mempertahankan bahasa Ibu: WNI, khususnya pelajar dan keluarga yang membawa anak, memiliki tanggung jawab untuk menggunakan dan melestarikan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
  • Jembatan komunikasi: Bahasa Indonesia menjadi jembatan yang mempererat hubungan antara WNI dari berbagai daerah. 

Tantangan dan Peran WNI di Oman dan Yaman

Kehidupan di negara asing, apalagi di wilayah yang terkadang memiliki situasi keamanan yang dinamis seperti Yaman atau budaya yang berbeda seperti Oman, menjadi ujian nyata terhadap komitmen WNI pada Sumpah Pemuda.

Makna Sumpah Pemuda Peran WNI di Oman dan Yaman
Persatuan & Kebangkitan Nasional Menjaga kerukunan dan kesatuan komunitas, mengaktifkan kegiatan yang berorientasi keindonesiaan di KBRI/KJRI atau komunitas.
Cinta Tanah Air & Bela Negara Patuh pada hukum dan norma setempat, serta menjaga nama baik bangsa dan negara.
Inovasi & Kontribusi Berprestasi di bidang masing-masing (akademik, profesional, atau budaya) sebagai bentuk pembangunan bangsa di era modern.

 Di Oman, WNI yang umumnya bekerja di sektor profesional atau domestik memiliki kesempatan untuk mempromosikan kompensasi dan etos kerja Indonesia. Di Yaman, di tengah situasi yang menantang, semangat Sumpah Pemuda adalah pengingat bahwa mereka adalah bagian yang tak terpisahkan dari Bangsa Indonesia dan harus saling membantu.

Pada akhirnya, Sumpah Pemuda bukan hanya seremoni yang diperingati setiap tahun. Bagi WNI di Oman dan Yaman, ia adalah semangat yang hidup; napas yang mengingatkan bahwa di mana pun berada, kita adalah satu: Indonesia .