Houthi Klaim Serangan Terhadap Kapal di Laut Merah dan Laut Arab, Keamanan Maritim Makin Terancam

Kabaryaman.com – Kelompok Houthi yang berkuasa di Yaman mengklaim telah meluncurkan tiga serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Laut Arab, menambah ketegangan yang semakin meningkat di kawasan tersebut. Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, dalam sebuah pernyataan televisi menyebutkan bahwa serangan tersebut termasuk penyerangan terhadap kapal Motaro di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandab menggunakan rudal balistik.

Selain itu, Houthi juga mengklaim menargetkan kapal Maersk Kowloon di Laut Arab dengan rudal serta kapal SC Montreal dengan dua pesawat nirawak (drone). Serangan-serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Laut Merah, yang merupakan jalur perdagangan internasional penting, serta Selat Bab al-Mandab yang juga memiliki peran strategis dalam perdagangan global.

Meski tidak ada rincian lebih lanjut mengenai kerusakan atau korban akibat serangan ini, aksi Houthi menambah kekhawatiran tentang keamanan maritim yang sudah lama menjadi perhatian banyak negara yang memiliki kepentingan di wilayah tersebut. Peningkatan serangan ini diperkirakan akan memperburuk situasi yang sudah rentan.

Sementara itu, laporan terbaru dari Wall Street Journal menyebutkan bahwa data target Rusia kemungkinan besar membantu Houthi memperluas serangan mereka di kawasan tersebut. Data yang disampaikan melalui Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) diyakini mencerminkan upaya Presiden Rusia Vladimir Putin untuk melemahkan pengaruh Barat di Timur Tengah.

Para ahli mengatakan bahwa dukungan Rusia kepada Houthi ini mencerminkan upaya Rusia menciptakan ketidakstabilan di kawasan Timur Tengah untuk memberi tekanan lebih lanjut pada Amerika Serikat (AS). Selain itu, Wall Street Journal juga melaporkan bahwa Viktor Bout, seorang pedagang senjata terkenal, diduga sedang mempersiapkan transaksi senjata dengan pejuang Houthi.

Sumber-sumber yang dikutip oleh Reuters juga menyebutkan bahwa Iran sedang melakukan negosiasi rahasia untuk mentransfer rudal anti-kapal supersonik Yakhont kepada Houthi, yang semakin memperburuk dinamika konflik di wilayah tersebut.