Oleh: H. Abdurrahman Al Fatih (Alumni Beaconhouse School Oman)
Kabaryaman.com – Satu tahun Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menandai periode penting dalam sejarah ekonomi Indonesia. Pada saat ini, pemerintah berhasil membangun narasi kuat mengenai kemandirian ekonomi dan fokus pada penguatan basis domestik melalui langkah-langkah strategi yang terukur, meletakkan fondasi kokoh menuju visi Indonesia Maju.
Stabilitas Makro dan Ketahanan Global
Di tengah gejolak perekonomian global yang diterangi geopolitik dan kenaikan suku bunga bank sentral dunia, Pemerintah Indonesia menunjukkan ketahanan yang luar biasa . Capaian utama terlihat dari keberhasilan menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional di atas 5% , bahkan mencapai 5,12% pada Kuartal II 2025. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara anggota G20 dengan kinerja ekonomi terbaik, sebuah bukti nyata kemampuan adaptasi dan kekuatan permintaan domestik.
Stabilitas tidak hanya tercermin pada angka pertumbuhan, tetapi juga pada pengendalian harga. Pemerintah, bersinergi dengan Bank Indonesia, sukses menjaga inflasi tetap terkendali di bawah 3%. Stabilitas ini sangat krusial karena menciptakan iklim usaha yang lebih prediktif dan menjaga daya beli masyarakat. Kebijakan moneter yang proaktif juga berperan besar dalam menjaga nilai tukar Rupiah relatif stabil di tengah penguatan Dolar AS.
Inovasi Kebijakan untuk Kesejahteraan Rakyat
Pemerintahan ini menorehkan kebijakan inovasi yang langsung menyentuh denyut nadi perekonomian rakyat. Program Andalan seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) telah bertransformasi menjadi motor penggerak perekonomian di tingkat paling bawah. Dengan klaim penciptaan hingga 1,5 juta lapangan kerja melalui pendirian puluhan ribu dapur lokal, program ini tidak hanya mengatasi masalah gizi, tetapi juga secara efektif menyerap tenaga kerja, meningkatkan wirausaha lokal, dan memicu pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang merupakan penopang utama PDB.
Apresiasi tinggi juga patut diberikan atas keberpihakan pada sektor usaha mikro. Kebijakan penghapusan utang macet UMKM senilai total Rp14 triliun untuk jutaan pelaku usaha kecil adalah langkah transformatif. Ini bukan sekedar bantuan, melainkan pemulihan kesehatan finansial UMKM, memungkinkan mereka kembali mengakses permodalan dan berpartisipasi aktif dalam rantai pasok nasional.
Visi Jangka Panjang dan Kedaulatan Ekonomi
Visi ekonomi pemerintahan Prabowo Subianto tidak hanya berorientasi pada kestabilan jangka pendek, tetapi juga pada penguatan jangka panjang. Kebijakan untuk melanjutkan dan memperdalam hilirisasi sumber daya alam terus dijalankan, dengan tujuan meningkatkan nilai komoditas ekspor dan menciptakan basis industri manufaktur yang lebih kuat.
Selain itu, rencana strategi seperti pembentukan bank emas menunjukkan upaya cerdas untuk mengoptimalkan pengelolaan aset tambang nasional. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat ekosistem emas di dalam negeri dan mengurangi aliran devisa ke luar negeri, sejalan dengan prinsip kemandirian ekonomi .
Upaya pemerintah untuk mempercepat proses keanggotaan Indonesia di OECD juga menegaskan komitmen untuk menerapkan standar tata kelola ekonomi global terbaik, yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing, menarik investasi, dan membawa Indonesia setara dengan negara-negara maju.
Secara keseluruhan, satu tahun pertama Kabinet Merah Putih di bidang ekonomi adalah tentang penegasan stabilitas, keberpihakan pada rakyat, dan optimisme terhadap potensi dalam negeri. Fondasi telah dikemukakan, dan sinyal positif dari pasar maupun masyarakat menunjukkan bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mencapai target pertumbuhan yang lebih tinggi dan mewujudkan kesejahteraan yang merata.