Satu Tahun Prabowo Subianto: Terobosan Pendidikan untuk Indonesia Emas 2045

Oleh: Fuad Al Fikri (Ketua PPI Oman)

Kabaryaman.com – Muscat, 20 Oktober 2025, tepat satu tahun telah berlalu sejak Presiden Prabowo Subianto melantik tiga menteri kunci yang memegang mandat strategis dalam transformasi pendidikan Indonesia. Beliau-beliau ini adalah Dr. Abdul Mu’ti MA. sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Yang kemudian digantikan oleh Guru Besar ITB, Brian Yuliarto, dan Dr. Fadli Zon, M.Sc sebagai Menteri Kebudayaan. Dalam periode yang relatif singkat ini, ketiganya menggerakkan sejumlah program prioritas yang berfokus pada penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

Pemerintahan Prabowo sejak awal telah membuat sektor pendidikan menjadi salah satu fokus utama dalam agenda pembangunan nasional. Pada Sidang Kabinet Paripurna pertama, Presiden Prabowo menegaskan bahwa upaya mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tugas mutlak dan tidak dapat ditunda. Komitmen ini diwujudkan melalui anggaran pendidikan yang terus meningkat, mencapai Rp 741,7 triliun dalam Pagu Indikatif (perkiraan awal jumlah dana (anggaran) yang akan dialokasikan untuk sebuah program atau kegiatan dalam suatu periode (biasanya tahunan)) APBN 2025, dengan fokus pada perbaikan metode pengajaran, pembangunan infrastruktur, dan pemanfaatan teknologi.

Inovasi dan Terobosan Pendidikan Dasar dan Menengah

Di bawah kepemimpinan Menteri Abdul Mu’ti, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melakukan sejumlah terobosan yang berfokus pada penguatan fondasi belajar siswa.

  1. Reformasi Pengajaran Matematika Sejak Dini
  • Pengenalan matematika sejak Taman Kanak-kanak (TK): Kebijakan ini dilatarbelakangi keprihatinan atas penurunan skor PISA Indonesia dari 397 pada 2015 menjadi 359 pada 2022, khususya pada mata pelajaran matematika yang turun dari 386 menjadi 366.
  • Fokus pada kelas 1-4 SD: Presiden Prabowo menilai periode ini sebagai fondasi penting bagi penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa depan.
  • Pelatihan khusus guru matematika: Dilakukan untuk mengembangkan metode pengajaran yang efektif dan menarik, sekaligus mengembangkan kemampuan berpikir logis siswa .
  1. Pembangunan Sekolah Unggulan Terintegrasi
  • Anggaran Rp 4 triliun: Program “quick win” ini ditujukan untuk membangun sekolah bertaraf internasional dengan biaya terjangkau.
  • Konsep “bertaraf internasional dengan tarif lokal”: Dirancang untuk mengakomodasi beragam potensi dan bakat anak Indonesia dengan mempertimbangkan aspek keadilan dan keterjangkauan.
  • Terintegrasi dan berkelanjutan: Rencana desain sekolah akan mencakup seluruh jenjang dari PAUD, SD, SMP, hingga SMA, dan direncanakan berjalan mulai 2025.
  1. Kebijakan Guru ASN Mengajar di Sekolah Swasta
  • Fleksibilitas penugasan guru: Mulai 2025, guru ASN tidak hanya bisa mengajar di sekolah negeri, tetapi juga di sekolah swasta.
  • Responsif terhadap aspirasi guru dan masyarakat: Kebijakan ini merupakan bentuk responsif pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat, khususnya penyelenggara pendidikan swasta.

Transformasi Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

Di bawah kepemimpinan Prof. Brian Yuliarto, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melakukan lompatan cukup tinggi dalam penguatan kapasitas riset dan inovasi.

  1. Peningkatan Anggaran Riset Nasional
  • Target 1,5-2,0% dari PDB: Dalam lima tahun ke depan, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan alokasi dana riset dan inovasi secara signifikan.
  • Perguruan tinggi berbasis riset: perubahan orientasi perguruan tinggi dari hanya sekadar pengajaran menuju institusi yang mengedepankan penelitian dan inovasi.
  1. Digitalisasi dan Penguasaan Sains
  • Akselerasi penguasaan sains dan teknologi: Sebagai fondasi untuk menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0 – 5.0.
  • Penyelarasan dengan kebutuhan industri: Pendidikan diarahkan untuk berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja, menguatkan kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif.

Integrasi Kebudayaan dalam Pendidikan

Sebagai Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon membawa perspektif sejarah dan kebudayaan yang kental dalam kebijakan pendidikannya. Dengan latar belakang sebagai sejarawan dan akademisi, termasuk meraih gelar doktor ilmu sejarah dari Universitas Indonesia dengan disertasi mengenai pemikiran ekonomi kerakyatan Mohammad Hatta, Fadli Zon menekankan pentingnya integrasi nilai-nilai budaya dalam sistem Pendidikan.

Tantangan dan Harapan Ke Depan

Meski berbagai terobosan telah dilakukan, pemerintah masih menghadapi sejumlah tantangan besar:

  1. Pemerataan Layanan Pendidikan
  • 302 kecamatan di Indonesia belum memiliki SMP/MTs dan 727 kecamatan belum memiliki SMA/SMK/MA.
  • Kesenjangan kualitas antara pusat dan daerah, serta antara sekolah pemerintah dan sekolah swasta, dimana hampir 90% sekolah di Indonesia adalah swasta.
  1. Pemulihan Infrastruktur Pendidikan
  • Kebutuhan dana revitalisasi Rp 577 triliun, sementara yang tersedia hanya Rp 15 triliun (2,5%).
  • Angka Partisipasi Murni (APM) yang masih memprihatinkan: 23,27% anak usia SMP (13-15 tahun) dan 30,30% anak usia SMA (16-18 tahun) belum bersekolah.
  1. Penanganan Generasi NEET
  • 22,25% penduduk usia 15-24 tahun (gen Z) tergolong tidak dalam pendidikan, pekerjaan, atau pelatihan (NEET).

 Penutup

Dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, terobosan di sektor pendidikan menunjukkan komitmen kuat untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Melalui pendekatan komprehensif yang menjangkau pendidikan dasar, menengah, tinggi, serta integrasi kebudayaan, pemerintah berupaya membangun fondasi SDM yang unggul dan berdaya saing global.

Keberhasilan transformasi pendidikan ini tidak hanya ditentukan oleh kebijakan yang tepat, tetapi juga pada konsistensi implementasi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan. Seperti dikutip dari pernyataan Salman Habeahan dalam Kompas, “Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia” pesan Nelson Mandela yang relevan dengan perjuangan pendidikan Indonesia saat ini.