Dukung Ansarullah, Jutaan Warga Yaman Siap Lawan Amerika

Kabaryaman.com – Jutaan warga Yaman turun ke jalan pada Senin (17/3/2025) dalam demonstrasi besar-besaran untuk menunjukkan solidaritas mereka terhadap rakyat Gaza dan menentang agresi koalisi Amerika-Inggris terhadap negara mereka. Demonstrasi yang digelar di berbagai provinsi, termasuk Sana’a , Saada , Taiz , Al-Hudayda , dan wilayah lainnya, menjadi bukti nyata tekad bangsa Yaman untuk melawan penindasan global dan mendukung perjuangan Palestina.

Demonstrasi ini diprakarsai oleh Komite Nusra al-Aqsa (Pendukung Masjid Al-Aqsa) di Yaman, yang menyerukan pawai sejuta orang dengan slogan “Kami berdiri teguh bersama Gaza, menghadapi eskalasi ketegangan AS” . Seruan tersebut disambut luar biasa oleh rakyat Yaman, yang datang berbondong-bondong ke lokasi-lokasi yang telah ditetapkan, seperti Lapangan Al-Sabain di Sanaa dan lapangan-lapangan utama di provinsi-provinsi lainnya.

Media lokal Al-Masirah melaporkan bahwa kehadiran massa mencapai skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan peserta yang dijuluki sebagai “badai jutaan orang.” Demonstrasi ini tidak hanya menjadi ajang ekspresi dukungan terhadap Gaza tetapi juga bentuk protes keras terhadap serangan udara AS dan Inggris yang menyasar wilayah pemukiman dan infrastruktur sipil di Yaman.

Peserta demonstrasi mengeluarkan pernyataan bersama yang menegaskan posisi tegas mereka terhadap agresi asing dan solidaritas mereka dengan rakyat Palestina. Pernyataan itu berbunyi:

“Kami menyampaikan posisi tegas kami untuk mendukung saudara-saudara kami di Gaza dan menghadapi semua ancaman terhadap mereka. Kami bangga kepada pemimpin kami yang mengumumkan batas waktu 4 hari untuk mencabut blokade Gaza, kemudian memberlakukan blokade terhadap kapal-kapal Israel. Kami siap menghadapi semua tiran dan penindas di bumi tanpa ragu atau takut, dan berkorban demi tujuan ini.”

Warga Yaman menegaskan bahwa mereka tidak akan tinggal diam jika saudara-saudara mereka di Gaza terus ditindas, kelaparan, dan kehausan akibat blokade brutal Israel. Mereka juga menyatakan kesiapan untuk melawan agresor melalui berbagai cara, termasuk mobilisasi militer, eskalasi publik, dan sanksi ekonomi .

Sehari sebelum demonstrasi, Sekretaris Jenderal gerakan Ansarullah , Sayid Abdul Malik Al Houthi , dalam pidatonya memperingatkan bahwa serangan AS ke Yaman dalam rangka mendukung Israel akan dibalas dengan langkah-langkah strategis.

“Dalam rangka membalas agresi AS, kami telah menyerang kapal induk negara itu, dan jika serangan ke Yaman berlanjut, maka kami akan menyerang target-target yang lebih besar,” tegasnya.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa Yaman tidak akan menyerah pada tekanan asing dan siap mengambil tindakan tegas terhadap agresor. Sayid Abdul Malik juga menekankan pentingnya persatuan bangsa dalam menghadapi tantangan ini.

Demonstrasi massal ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Yaman dan koalisi Amerika-Inggris. Serangan udara yang dilancarkan oleh AS dan sekutunya dalam beberapa minggu terakhir telah menargetkan wilayah pemukiman dan infrastruktur vital di Yaman, menyebabkan korban jiwa dan kerusakan besar.

Yaman, yang dipimpin oleh Pemerintah Penyelamatan Nasional dan didukung oleh gerakan Ansarullah, telah menegaskan bahwa mereka tidak akan tinggal diam menghadapi agresi ini. Sebaliknya, mereka akan terus memperkuat kemampuan militernya dan memobilisasi rakyat untuk melawan penindasan asing.

Bagi warga Yaman, perjuangan Palestina adalah bagian integral dari perjuangan mereka sendiri. Blokade brutal terhadap Jalur Gaza oleh Israel telah memicu kemarahan mendalam di seluruh dunia Islam, dan Yaman menjadi salah satu negara yang paling vokal dalam mendukung rakyat Palestina. Dengan mengumumkan ultimatum 4 hari untuk mencabut blokade Gaza, Yaman menunjukkan komitmennya untuk membela hak-hak rakyat Palestina.

Demonstrasi ini juga menjadi panggung bagi rakyat Yaman untuk menyerukan tindakan kolektif melawan rezim Zionis dan sekutunya. Warga Yaman menegaskan bahwa mereka tidak hanya bertindak atas dasar solidaritas, tetapi juga atas keyakinan mendalam bahwa perlawanan terhadap penindasan adalah tanggung jawab moral dan agama.